TITIK AKHIR

(Play)


31 Januari 2019.

Kini telah sampailah aku pada titik akhir.
Ternyata benar aku harus meninggalkanmu,
setelah 365 hari kamu meninggalkanku lebih dahulu.


Ini bukan suatu pilihan, namun batas dari penantian.
Saatnya aku menjaga hatiku yang telah retak agar tak benar-benar hancur.

BTW,
Selamat untukmu, untuk semua pencapaian-pencapaian mu.
Tugasku-pun telah usai,
karena
Tuhan telah mengabulkan 3 doa terbaikku.

Tuhan telah memberimu pekerjaan yang lebih baik,
Tuhan telah memberikanmu kelulusan dalam pendidikan, 
dan
Tuhan telah memberikanmu kekasih yang membahagiakan.

Persis seperti apa yang sering ku panjatkan setiap malam, berharap agar do'a itu sampai ke langit.
dan
itu benar dikabulkan.

Sekalipun doa terakhinya ternyata bukan bersamaku.
Tak apa,
karena aku yakin pilihan tuhan pasti lebih baik :')

Maafkan atas semua yang ku lakukan beberapa tahun belakangan, semua yang ku lakukan kemarin berdasarkan alasan,
yaitu

"Perasaan"

yang kini aku tak ingin lagi menyebutnya "Cinta".

Tenang saja, sekalipun aku melakukannya karena suatu alasan, 
aku bukanlah orang yang meminta balasan.

Cukup kamu lanjutkan hidupmu,
dan akupun akan melanjutkan hidupku.

Hanya satu hal,
aku pinta jangan pernah datang lagi,

jangan ketuk hatiku lagi,

karena,
kamu tak pernah tahu seberapa sulitnya aku berjuang merekatkan kembali hati yang retak.
Karena kau tak lihat betapa sulitnya aku berjalan berlawanan arah dengan perasaan yang selalu membawa ku ke arahmu.
Karena kau tak tahu betapa berjuangnya aku mengembalikan senyuman setelah kau hancurkan kebahagiaan dan harapan.
dan jika kau ketuk lagi, mungkin hati yang retak ini akan hancur berkeping-keping dan sulit lagi diutuhkan.

Arah kita kini berbeda.
mungkin kamu sudah berjalan ke Selatan setahun lalu, 
sedang aku masih bertahan hingga kini.
oh maaf,,,
maksudku hingga kemarin.

karena hari ini aku mulai menyayangi diriku, memunculkan sedikit egoisku agar semua hal tidak selalu tentang kamu.

kini aku akan berjalan ke Utara.
Berjalan berlawanan arah denganmu.

Pintaku, jangan pernah kirim sinyal yang menandakan kita sedang berada ditempat yang berdekatan.
jangan kirim pesan walau sekedar untuk bertemu dan bertanya kabar.
karena, aku sengaja tak ingin memasang radarku untuk ku istirahatkan beberapa waktu.

Pahamilah,
kini aku telah sampai
pada '
Titik Akhir'
Untukmu.






Komentar